SEJARAH PERKEMBANGAN SENI LUKIS DI BALI


SEJARAH PERKEMBANGAN SENI LUKIS DI BALI

  Sanggar Seni Lukis Ubud Bali

Hmmm.... Berbicara tentang seni lukis pasti tidak akan ada habisnya ya. Kita menyaksikan sendiri bahwa  seni lukis terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Hal ini dapat kita lihat dari segi gaya atau aliran, teknik, media dan lain sebagainya. Lihat saja perkembangan kesenian di Bali. Kita harus takjub melihatnya, kesenian Bali sudah melalang buana indah sekali.

Perkembangan seni lukis di Bali tentu saja pernah mengalami pasang surut yang bergantian. Puncak perkembangan seni lukis Bali klasik ini tercapai pada masa pemerintahan Dalem Watu Renggong pada abad ke-17 hingga ke-18, terutama dengan kemunculan seniman pelopor seni lukis wayang gaya Kamasan bernama I Gede Mersadi , beliau mempunyai gelar Sangging Modara.

Berdasarkan sejarah yang terekam, pada saat raja yang berkuasa berperan sebagai patron seni, maka seni lukis pun ikut berkembang.  Tercapainya puncak tingkat kemahiran, kerumitan teknis, pemilihan temanya terjadi pada masa kejayaan raja Klungkung, campur tangan kerajaan mendorong perubahan dan perkembangan pada bidang seni. Jika ditelusuri lebih jauh, akar perkembangan yang lain bisa terlihat pada manuskrip bergambar di atas daun Lontar yang disebut prasi. Salah satu prasi yang terkenal bertajuk Dampati Lelangon.

Seiring dengan datangnya pengaruh penjajahan Belanda di Nusantara, maka unsur-unsur kesenian baru turut memberi warna pada kesenian Bali. Berbagai unsur yang sifatnya teknis dengan mudah diserap dan digabungkan dengan gaya dan jiwa Bali yang kental. Meski asing, namun para seniman pendatang dengan mudah diterima di lingkungan Bali.

Keselarasan ini tentu saja mempunyai dampak positif untuk perkembangan seni di Bali. Perkenalan antar seniman menyebabkan seniman lokal mengenal banyak ilmu baru, misalnya saja media, teknik, dan idiom Barat. Seniman Bali belajar memakai media kanvas, dan cat minyak, tempera, kwas, dan sebagainya. Merekapun berlatih perspektif, proporsi-anatomi, serta mencari tema-tema baru. Perkenalan dfengan realisme Barat ini berpengaruh pada seni patung. Pada perkembangan berikutnya, para seniman kembali lagi menggali corak dan tema pewayangan namun dengan pendekatan yang lebih realistis dan hidup sehingga memiliki perbedaan dengang gaya Kamasan.



Sekarang ini di Bali, dalam hal seni lukis bergaya wayang, terdapat tiga jenis gaya, yakni :
1) Seni lukis klasik atau gaya Kamasan.
2) Seni lukis wayang moderen gaya Pita Maha.
3) Seni lukis kontemporer bertemakan wayang.
Klungkung, khususnya desa kamasan yang merupakan cikal bakal pengembangan seni lukis tradisional di bali. Dalam perkembanganya, seni lukis klungkung tetap tampil dengan ciri khas tradisional yaitu wayang kamasan, karena lukisan ini berasal dari jaman keemasan kerajaan Bali kuno sebelum mendapat pengaruh dari Eropa ataupun pengaruh luar lainnya. Tema dalam lukisan tersebut berasal dari dongeng tentang kehidupan para dewa, kehidupan kalangan bangsawan dan dongeng- dongeng binatang atau Tantri.

Comments